Pracimasana

Jl. RA Kartini, Kota Surakarta

081326159199

WhatsApp Customer Support

Buka Setiap Hari

Jam Buka: 10.00 - 22.00

Manisnya Gula Tasikmadu

Pabrik Gula Tasikmadu pada Awal Abad ke-20 (Sumber: KITLV)

Pada 11 Juni 1871, mereka meletakkan batu pertama untuk Tasikmadu. Pada tahun 1874, itu selesai. Nama Tasikmadu berasal dari dua kata: tasik, yang berarti laut, dan madu, yang berarti madu, anggukan pada manisnya gula. K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IV, sang pendiri, berharap gula akan mengalir melimpah, seperti lautan madu.

Pada tahun 1861, Mangkunegaran membuka pabrik gula pertamanya, Pabrik Gula Colomadu, dan terbukti menguntungkan. Satu dekade kemudian, ia menggunakan keuntungan itu untuk membangun pabrik kedua, Pabrik Gula Tasikmadu. Itu terletak di dataran rendah, di lereng barat Gunung Lawu, tepat di sebelah timur Mangkunegaran.

Manisnya Tasikmadu lebih dari sekadar gula. Keuntungan pabrik itu menguntungkan banyak orang, bukan hanya pemiliknya, Sentana Dalem Mangkunegaran. Pendapatan itu mendukung pertumbuhan pabrik dan mendanai gaji para bangsawan dan pejabat pemerintah. Bagi penduduk setempat, keberadaan pabrik tersebut berarti irigasi yang lebih baik untuk pertanian, fasilitas pendidikan, dan klinik kesehatan, di antara berbagai perbaikan lainnya.

Sekitar tahun 1920, Tasikmadu telah menjadi salah satu pengekspor gula terbesar di Jawa, yang terkenal akan kualitas dan kuantitasnya. Gula tersebut diangkut dengan kereta api Solo ke Semarang atau Surabaya, kemudian dikirim dari pelabuhan-pelabuhan besar di luar Jawa ke negeri-negeri asing.

Pabrik tersebut berkembang, dan laba pun meningkat. Pada tahun 1912, pabrik tersebut memproduksi 99.052 kuintal gula, hampir dua kali lipat dari yang diproduksi pada awal tahun 1900-an. Lonjakan ini sebagian disebabkan oleh bangunan-bangunan baru dan instalasi mesin yang meningkatkan kapasitas penggilingan.

Sumber: Mangkunegaran.id

Bacaan Terkait Lainnya

Kemewahan Kuliner dalam Harmoni Tradisi

Rayakan kehangatan Hari Raya dengan pengalaman kuliner istimewa di Pracimasana Mangkunegaran. Niskala Citta Liburan Hari Raya menghadirkan perpaduan cita rasa autentik dan keanggunan jamuan kerajaan dalam satu set menu yang menggoda selera.

Nikmati hidangan khas yang terinspirasi dari dapur istana Mangkunegaran, mulai dari Pitik Gocek yang kaya rempah, Sop Krim Jagung yang lembut dan menghangatkan, hingga Jangkepan Kambing Panggang atau Jangkepan Iga Panggang, sajian utama yang melambangkan kelengkapan dan kemewahan tradisi. Sebagai penutup, manjakan diri dengan Apple Tart yang lembut serta segarnya Es Krakisan Sereh, minuman favorit para bangsawan Mangkunegaran.

📅 Periode: 1 – 30 April 2025

Reservasi Sangat Terbatas!
Untuk menjaga eksklusivitas pengalaman bersantap Anda, reservasi set menu ini hanya tersedia di hari yang sama dengan jadwal kedatangan Anda ke Pracimasana. Pastikan Anda mengamankan tempat lebih awal agar tidak kehabisan kesempatan menikmati jamuan spesial ini.

0
  • ⚠️ Checkout hanya dapat dilakukan jika Anda telah memasukkan item reservasi. Silakan kembali ke halaman reservasi.
0
Reservasi/Menu Anda
Keranjang Belanja Anda KosongKembali untuk Pilih Reservasi/Menu Anda
Pracimasana dan Pracimaloka adalah 2 area yang berbeda di dalam Pracima Tuin (Taman) Mangkunegaran

PRACIMASANA merupakan area Restoran Mangkunegaran yang menyajikan hidangan dan minuman khas kerajaan serta pengalaman bersantap ala kerajaan.
🚨 minimum payment Pracimasana Rp150.000/Orang (before tax+service charge)

PRACIMALOKA merupakan tempat untuk menikmati sajian teh atau kopi serta makanan ringan seperti kue dan pastry.
🚨 minimum payment Pracimaloka Rp100.000/Orang (before tax+service charge)

Keduanya masih berada di area Pracima Tuin (Taman) serta masih dapat untuk mengakses Taman setelah melakukan kunjungan ke Pracimasana maupun Pracimaloka.