Jauh sebelum Indonesia merdeka dan mendirikan Perusahaan Listrik Negara, Mangkunegaran telah memimpin penyediaan listrik bagi rakyatnya. Pada 12 Maret 1901, K.G.P.A.A. Mangkunegara VI dan Susuhunan Pakubuwana X memulai pendirian perusahaan listrik swasta di Surakarta, Solosche Electriciteit Maatschappij.
Perusahaan ini merupakan cabang dari Algemeen Nederladsch-Indische Electriciteit Maatschappij yang berpusat di Batavia. Dari tahun 1902 hingga 1931, SEM berjuang untuk memenuhi permintaan listrik di Surakarta dan sekitarnya, terhambat oleh kapasitas produksi yang tidak memadai.
Memanfaatkan momen ini, K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII mengusulkan solusi yang berani: pembangkit listrik yang lebih besar yang dapat menyediakan listrik dengan harga terjangkau bagi semua orang di wilayah Mangkunegaran. SEM tidak hanya bertugas menghasilkan listrik tetapi juga mendistribusikannya.
Mereka membangun jaringan listrik di seluruh Surakarta, mengalirkan listrik ke istana, gedung pemerintahan, rumah dinas, dan lampu jalan. Upaya mereka meluas hingga ke pedesaan, memperluas jangkauan listrik. Pembangunan pembangkit listrik ini merupakan langkah penting dalam memenuhi kebutuhan listrik di Surakarta dan sekitarnya.
Perluasan jaringan listrik ke desa-desa terpencil tidak hanya bertujuan untuk menyediakan cahaya tetapi juga meningkatkan penghidupan masyarakat. Saat ini, sisa-sisa pekerjaan itu—gardu induk, lampu, dan generator—masih berdiri di Pura Mangkunegaran. Menanggapi visi ini, sebuah penelitian dilakukan pada tahun 1932 di Tawangmangu oleh Mangkunegaran dan SEM.
Temuan tersebut mengungkapkan bahwa Sungai Samin cocok untuk pembangkit listrik, dengan air terjun Beji sebagai alternatif yang potensial. Berdasarkan arahan dari Kepala Pengairan, diputuskan untuk membangun pabrik di Tawangmangu.
Perjanjian kerja sama ditandatangani oleh Ir. Sarsito untuk Mangkunegaran dan Ir. van Venlthoven untuk SEM. PLTA Kali Samin Tawangmangu selesai dibangun pada tanggal 7 November 1932 dan diresmikan oleh Gusti Kanjeng Putri Mangkoenagoro VII bersama pejabat Mangkunegaran. Listrik dari Kali Samin menerangi malam di Mangkunegaran dan peningkatan pasokan listrik mendorong peningkatan produksi gula di pabrik Colomadu dan Tasikmadu.
Sumber: Mangkunegaran.id
