Pracimasana

Jl. RA Kartini, Kota Surakarta

081326159199

WhatsApp Customer Support

Buka Setiap Hari

Jam Buka: 10.00 - 22.00

Penanganan Wabah Penyakit Pes di Wilayah Mangkunegaran

Ponten Mangkunegaran tampilan depan

Wabah penyakit selalu menghantui manusia, dan Kota Surakarta tidak terkecuali. Jika kita menilik kembali sejarah Indonesia, kita menemukan wabah di antara yang paling mematikan. Penyakit ini, yang lahir dari bakteri Yersinia pestis, menyerang ketika seekor kutu, setelah memakan hewan yang terinfeksi—mungkin tikus, kelinci, atau anjing liar—menggigit seseorang.

Wabah itu merupakan konsekuensi dari cara hidup masyarakat dan lingkungan yang kotor. Rumah-rumah yang tidak teratur, dibangun dengan bahan lembab, menjadi tempat berlindung bagi tikus. Ketika tikus-tikus yang terinfeksi ini mati, kutu-kutu mereka mencari inang baru, dengan mudah menemukan jalan mereka ke manusia.

Pada tahun 1921, ia mendirikan Rumah Sakit Ziekenzorg, yang pertama dari jenisnya di Surakarta, yang didanai setiap tahun oleh Mangkunegaran. Di samping rumah sakit, didirikan pula poliklinik, dengan delapan poliklinik tercatat pada tahun 1924 untuk membantu mereka yang jauh dari rumah sakit utama. Wabah penyakit adalah siklus yang tak henti-hentinya.

Meskipun penyakitnya mungkin berbeda, akarnya sering kali sama—pilihan gaya hidup dan pengabaian lingkungan. Keberhasilan Mangkunegaran dalam memerangi wabah merupakan bukti dari tindakan kolektif. Upaya K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII hanya mungkin terjadi karena masyarakat memiliki komitmen yang sama terhadap kesehatan.

Ia mengisolasi yang sakit. Orang yang terinfeksi dikurung, kesehatannya dipantau, dan dirawat dalam isolasi. Terakhir, ia menanamkan budaya kebersihan. Masyarakat didorong untuk menjemur tempat tidur dan menyapu rumah secara teratur, diawasi oleh Pes Mantri, dengan sanksi bagi yang tidak mematuhinya.

Ia memperbaiki rumah yang dianggap tidak layak huni. Kepala Dinas Pemberantasan Wabah Mangkunegaran Praja memastikan bahwa rumah-rumah memenuhi standar kesehatan—lantai kering, ventilasi yang baik, tidak ada genangan air, dan sumur yang terlindungi dari kontaminasi.

Ia juga membangun pemandian dan toilet umum. Banyak rumah tidak memiliki kamar mandi bersih, sehingga penduduk terpaksa menggunakan sungai untuk mandi dan mencuci, yang sering kali tercemar. K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII mendirikan berbagai fasilitas umum, termasuk Ponten Mangkunegaran di Desa Ketelan yang masih berdiri hingga kini.

Pada tahun 1915 hingga 1929, wabah pes mulai terasa di daerah pedalaman, khususnya di Mangkunegaran dengan jumlah kasus mencapai 1.043 kasus. Di Kecamatan Kota Mangkunegaran sendiri terdapat 785 kasus, diikuti oleh Kecamatan Colomadu dan Gondangrejo dengan masing-masing 178 kasus dan 80 kasus. Sementara itu, di Karanganyar hanya terdapat 24 kasus yang tersebar di seluruh wilayahnya. Kepadatan penduduk di Mangkunegaran menjadikan daerah tersebut sebagai lahan subur bagi wabah pes.

Sumber: Mangkunegaran.id

Bacaan Terkait Lainnya

Kemewahan Kuliner dalam Harmoni Tradisi

Rayakan kehangatan Hari Raya dengan pengalaman kuliner istimewa di Pracimasana Mangkunegaran. Niskala Citta Liburan Hari Raya menghadirkan perpaduan cita rasa autentik dan keanggunan jamuan kerajaan dalam satu set menu yang menggoda selera.

Nikmati hidangan khas yang terinspirasi dari dapur istana Mangkunegaran, mulai dari Pitik Gocek yang kaya rempah, Sop Krim Jagung yang lembut dan menghangatkan, hingga Jangkepan Kambing Panggang atau Jangkepan Iga Panggang, sajian utama yang melambangkan kelengkapan dan kemewahan tradisi. Sebagai penutup, manjakan diri dengan Apple Tart yang lembut serta segarnya Es Krakisan Sereh, minuman favorit para bangsawan Mangkunegaran.

📅 Periode: 1 – 30 April 2025

Reservasi Sangat Terbatas!
Untuk menjaga eksklusivitas pengalaman bersantap Anda, reservasi set menu ini hanya tersedia di hari yang sama dengan jadwal kedatangan Anda ke Pracimasana. Pastikan Anda mengamankan tempat lebih awal agar tidak kehabisan kesempatan menikmati jamuan spesial ini.

0
  • ⚠️ Checkout hanya dapat dilakukan jika Anda telah memasukkan item reservasi. Silakan kembali ke halaman reservasi.
0
Reservasi/Menu Anda
Keranjang Belanja Anda KosongKembali untuk Pilih Reservasi/Menu Anda
Pracimasana dan Pracimaloka adalah 2 area yang berbeda di dalam Pracima Tuin (Taman) Mangkunegaran

PRACIMASANA merupakan area Restoran Mangkunegaran yang menyajikan hidangan dan minuman khas kerajaan serta pengalaman bersantap ala kerajaan.
🚨 minimum payment Pracimasana Rp150.000/Orang (before tax+service charge)

PRACIMALOKA merupakan tempat untuk menikmati sajian teh atau kopi serta makanan ringan seperti kue dan pastry.
🚨 minimum payment Pracimaloka Rp100.000/Orang (before tax+service charge)

Keduanya masih berada di area Pracima Tuin (Taman) serta masih dapat untuk mengakses Taman setelah melakukan kunjungan ke Pracimasana maupun Pracimaloka.