Pracimasana

Jl. RA Kartini, Kota Surakarta

081326159199

WhatsApp Customer Support

Buka Setiap Hari

Jam Buka: 10.00 - 22.00

Beksan Bedhaya Bedhah Madiun

Penampilan Beksan Bedhaya Bedhah Madiun dalam Peringatan 65 Tahun Kolaborasi Indonesia-Jepang (2023)

Beksan Bedhaya Bedhah Madiun adalah salah satu tarian keraton Jawa yang dibawakan oleh penari putri dalam formasi kelompok dengan tema percintaan, perjuangan, dan peperangan. Ciri khas tari bedhaya adalah gerakan yang lemah gemulai dengan tata rias dan busana yang seragam, berkilau, indah, dan megah. Tarian ini diciptakan oleh K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII dan pertama kali dipentaskan pada tahun 1939 dalam upacara Peringatan Triwindu kenaikan tahta beliau. Pada pementasan perdana, Bedhaya ini ditarikan oleh G.R.Ay. Siti Noeroel Kamaril Ngarasati Kusumawardhani bersama saudari-saudarinya.

Bedhaya Bedhah Madiun mengisahkan peperangan antara Panembahan Senapati dan Retna Dumilah. Pada masa pemerintahan Panembahan Senapati, Kerajaan Mataram Islam memperluas wilayahnya ke beberapa kadipaten, salah satunya Kadipaten Madiun. Dalam pertempuran tersebut, Kerajaan Mataram Islam keluar sebagai pemenang. Rangga Jumena, Adipati Madiun yang berkuasa, berhasil dikalahkan sehingga mengutus putrinya, Retna Dumilah, untuk melawan Panembahan Senapati. Namun, keduanya akhirnya saling jatuh cinta dan menikah.

Tarian Bedhaya Bedhah Madiun memiliki nilai estetika tinggi pada gerakan tari, gending pengiring, tata rias, dan busana. Tarian ini dimainkan oleh 7 hingga 9 penari putri. Struktur tarian dibagi menjadi tiga bagian yakni maju beksan, beksan, dan mundur beksan. Gending yang digunakan pada bagian maju dan mundur beksan adalah Gending Lagon dan Gending Ladrang Langen Branta dengan irama tanggung.

Pola gerak Bedhaya Bedhah Madiun di Mangkunegaran memiliki kesamaan dengan gaya Yogyakarta, seperti kapang-kapang, sembah nglayang, nggrudha, nggenceng, gidrah, pendhapan, gudawa, nduduk wuluh, atrap sumping, ulap-ulap, atur-atur, kipat gajahan, lampah sekar, lembehan sirig, tinting, dan lainnya. Perbedaan antara kedua gaya keraton ini terletak pada teknik pelaksanaannya; di Mangkunegaran gerakan lebih halus dan lentur, sementara di Yogyakarta terasa lebih patah-patah.

Tata rias tari menggunakan rias panggung yang menonjolkan karakter putri luruh untuk menggambarkan sosok perempuan yang halus, sabar, dan lembut. Busana penari terdiri dari rompi beludru tanpa lengan, sampur, cinde, jarik bermotif parang kusuma seling lasem, stagen, dan kantong gelung. Aksesori yang dikenakan meliputi jamang, sumping, suweng, cunduk jungkat, garuda mungkur, klat bahu, kalung penanggalan, gelang tangan, bros, ikat pinggang (pending), dan keris (cundrik).

Bacaan Terkait Lainnya

Kemewahan Kuliner dalam Harmoni Tradisi

Rayakan kehangatan Hari Raya dengan pengalaman kuliner istimewa di Pracimasana Mangkunegaran. Niskala Citta Liburan Hari Raya menghadirkan perpaduan cita rasa autentik dan keanggunan jamuan kerajaan dalam satu set menu yang menggoda selera.

Nikmati hidangan khas yang terinspirasi dari dapur istana Mangkunegaran, mulai dari Pitik Gocek yang kaya rempah, Sop Krim Jagung yang lembut dan menghangatkan, hingga Jangkepan Kambing Panggang atau Jangkepan Iga Panggang, sajian utama yang melambangkan kelengkapan dan kemewahan tradisi. Sebagai penutup, manjakan diri dengan Apple Tart yang lembut serta segarnya Es Krakisan Sereh, minuman favorit para bangsawan Mangkunegaran.

📅 Periode: 1 – 30 April 2025

Reservasi Sangat Terbatas!
Untuk menjaga eksklusivitas pengalaman bersantap Anda, reservasi set menu ini hanya tersedia di hari yang sama dengan jadwal kedatangan Anda ke Pracimasana. Pastikan Anda mengamankan tempat lebih awal agar tidak kehabisan kesempatan menikmati jamuan spesial ini.

0
  • ⚠️ Checkout hanya dapat dilakukan jika Anda telah memasukkan item reservasi. Silakan kembali ke halaman reservasi.
0
Reservasi/Menu Anda
Keranjang Belanja Anda KosongKembali untuk Pilih Reservasi/Menu Anda
Pracimasana dan Pracimaloka adalah 2 area yang berbeda di dalam Pracima Tuin (Taman) Mangkunegaran

PRACIMASANA merupakan area Restoran Mangkunegaran yang menyajikan hidangan dan minuman khas kerajaan serta pengalaman bersantap ala kerajaan.
🚨 minimum payment Pracimasana Rp150.000/Orang (before tax+service charge)

PRACIMALOKA merupakan tempat untuk menikmati sajian teh atau kopi serta makanan ringan seperti kue dan pastry.
🚨 minimum payment Pracimaloka Rp100.000/Orang (before tax+service charge)

Keduanya masih berada di area Pracima Tuin (Taman) serta masih dapat untuk mengakses Taman setelah melakukan kunjungan ke Pracimasana maupun Pracimaloka.