Pracimasana

Jl. RA Kartini, Kota Surakarta

081326159199

WhatsApp Customer Support

Buka Setiap Hari

Jam Buka: 10.00 - 22.00

Teladan Keprajuritan dalam Serat Tripama

Pasukan Legiun Mangkunegaran Pelatihan Baris-berbaris di Pamedan Mangkunegaran sekitar Tahun 1922-1925 (Sumber: KITLV)

Serat Tripama, yang terdiri dari tujuh bait tembang dhandhanggula, adalah karya sastra Jawa ciptaan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro IV yang mengajarkan nilai-nilai keprajuritan. Nama Tripama berasal dari dua kata, tri yang berarti tiga dan pama yang berarti perumpamaan atau contoh, sehingga Tripama berarti tiga teladan. Karya ini mengisahkan tentang tiga tokoh pewayangan yang dijadikan panutan bagi para prajurit. Selain itu, serat ini juga berisi ajaran mengenai kepemimpinan, keberanian, dan pengabdian.

Tiga tokoh pewayangan yang dijadikan teladan dalam Serat Tripama adalah Patih Suwanda dari Kerajaan Maespati, Kumbakarna dari Kerajaan Alengka, dan Adipati Karna dari Kerajaan Astina. Tokoh pertama yang diceritakan adalah Patih Suwanda, yang menunjukkan kesetiaan tanpa batas kepada pemimpin dan negara, rela berkorban jiwa raga demi menunaikan tugas dan perintah yang diberikan kepadanya. Pada bait pertama, K.G.P.A.A. Mangkoenagoro IV menganjurkan untuk meneladani Patih Suwanda dalam tiga aspek, yaitu kecerdasan, kemampuan, dan keberanian.

Tokoh kedua dalam serat ini adalah Raden Kumbakarna, yang menggambarkan keberanian serta cinta tanah air yang teguh. Meski memiliki kekuatan luar biasa, ia tetap menjunjung tinggi dharma dan kebenaran. Tokoh pewayangan terakhir yang diceritakan dalam Serat Tripama adalah Adipati Karna, sosok penuh semangat juang dan pantang menyerah. Walaupun sering menghadapi situasi sulit, ia tetap teguh pada prinsipnya.

Nilai-nilai kepahlawanan, kesetiaan, dan pengabdian dalam Serat Tripama tidak hanya relevan di masa lalu, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda saat ini. Di tengah era yang penuh tantangan, sosok prajurit dalam serat ini mengingatkan kita akan pentingnya integritas, keberanian, dan semangat berjuang demi kebaikan bersama. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai luhur tersebut, kita dapat membangun bangsa yang lebih kuat dan berbudi pekerti mulia.

Bacaan Terkait Lainnya

Kemewahan Kuliner dalam Harmoni Tradisi

Rayakan kehangatan Hari Raya dengan pengalaman kuliner istimewa di Pracimasana Mangkunegaran. Niskala Citta Liburan Hari Raya menghadirkan perpaduan cita rasa autentik dan keanggunan jamuan kerajaan dalam satu set menu yang menggoda selera.

Nikmati hidangan khas yang terinspirasi dari dapur istana Mangkunegaran, mulai dari Pitik Gocek yang kaya rempah, Sop Krim Jagung yang lembut dan menghangatkan, hingga Jangkepan Kambing Panggang atau Jangkepan Iga Panggang, sajian utama yang melambangkan kelengkapan dan kemewahan tradisi. Sebagai penutup, manjakan diri dengan Apple Tart yang lembut serta segarnya Es Krakisan Sereh, minuman favorit para bangsawan Mangkunegaran.

📅 Periode: 1 – 30 April 2025

Reservasi Sangat Terbatas!
Untuk menjaga eksklusivitas pengalaman bersantap Anda, reservasi set menu ini hanya tersedia di hari yang sama dengan jadwal kedatangan Anda ke Pracimasana. Pastikan Anda mengamankan tempat lebih awal agar tidak kehabisan kesempatan menikmati jamuan spesial ini.

0
  • ⚠️ Checkout hanya dapat dilakukan jika Anda telah memasukkan item reservasi. Silakan kembali ke halaman reservasi.
0
Reservasi/Menu Anda
Keranjang Belanja Anda KosongKembali untuk Pilih Reservasi/Menu Anda
Pracimasana dan Pracimaloka adalah 2 area yang berbeda di dalam Pracima Tuin (Taman) Mangkunegaran

PRACIMASANA merupakan area Restoran Mangkunegaran yang menyajikan hidangan dan minuman khas kerajaan serta pengalaman bersantap ala kerajaan.
🚨 minimum payment Pracimasana Rp150.000/Orang (before tax+service charge)

PRACIMALOKA merupakan tempat untuk menikmati sajian teh atau kopi serta makanan ringan seperti kue dan pastry.
🚨 minimum payment Pracimaloka Rp100.000/Orang (before tax+service charge)

Keduanya masih berada di area Pracima Tuin (Taman) serta masih dapat untuk mengakses Taman setelah melakukan kunjungan ke Pracimasana maupun Pracimaloka.