Pracimasana

Jl. RA Kartini, Kota Surakarta

081326159199

WhatsApp Customer Support

Buka Setiap Hari

Jam Buka: 10.00 - 22.00

Ponten Mangkunegaran: Kamar Mandi Umum Peninggalan K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII

Ponten Mangkunegaran tampilan depan

Berawal dari isu kesehatan masyarakat, Ponten Mangkunegaran dibangun pada tahun 1936 di bawah pemerintahan K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII. Pada awal abad ke-20, berbagai jenis penyakit mewabah di Hindia Belanda, khususnya Jawa. Antara lain pes, malaria, diare, dan disentri. Penyebab utama dari ketiga penyakit tersebut adalah kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, sebuah MCK (mandi cuci kakus) umum dibangun untuk mengatasi masalah air bersih di wilayah Ngebrusan yang lokasinya tidak jauh dari Pura Mangkunegaran.

Nama ponten sendiri berasal dari kata fontein yang dalam Bahasa Belanda berarti air mancur. Hal tersebut sesuai dengan cara kerja ponten yang mengalirkan air melalui lubang-lubang di berbagai sudut, tidak menggunakan gayung atau timba. Nama ponten juga dipakai oleh masyarakat karena bentuk bangunan ini bagus seperti air mancur, tidak seperti kamar mandi atau kakus pada umumnya.

Desain bangunan diserahkan kepada Thomas Karsten, arsitek ternama dari Belanda yang terkenal lekat dengan gaya arsitektur Indis. Ponten didesain tanpa atap untuk membuka akses udara dan sinar matahari, sehingga bagian dalam bangunan tidak lembab dan menjadi sarang penyakit. Bentuk bangunan Ponten Mangkunegaran memiliki kemiripan dengan Candi Pasiraman di Jatisrono, Wonogiri.

Pasca kemerdekaan, masyarakat di wilayah Ngebrusan mulai memiliki sumur dan kamar mandi pribadi di rumah masing-masing. Ponten kemudian secara perlahan ditinggalkan sehingga tidak terawat. Bangunan ini kemudian dipugar pada tahun 2007 oleh K.R.T.H Kistuboko. Ponten Mangkunegaran telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya pada tahun 2013.

Bacaan Terkait Lainnya

Kemewahan Kuliner dalam Harmoni Tradisi

Rayakan kehangatan Hari Raya dengan pengalaman kuliner istimewa di Pracimasana Mangkunegaran. Niskala Citta Liburan Hari Raya menghadirkan perpaduan cita rasa autentik dan keanggunan jamuan kerajaan dalam satu set menu yang menggoda selera.

Nikmati hidangan khas yang terinspirasi dari dapur istana Mangkunegaran, mulai dari Pitik Gocek yang kaya rempah, Sop Krim Jagung yang lembut dan menghangatkan, hingga Jangkepan Kambing Panggang atau Jangkepan Iga Panggang, sajian utama yang melambangkan kelengkapan dan kemewahan tradisi. Sebagai penutup, manjakan diri dengan Apple Tart yang lembut serta segarnya Es Krakisan Sereh, minuman favorit para bangsawan Mangkunegaran.

📅 Periode: 1 – 30 April 2025

Reservasi Sangat Terbatas!
Untuk menjaga eksklusivitas pengalaman bersantap Anda, reservasi set menu ini hanya tersedia di hari yang sama dengan jadwal kedatangan Anda ke Pracimasana. Pastikan Anda mengamankan tempat lebih awal agar tidak kehabisan kesempatan menikmati jamuan spesial ini.

0
  • ⚠️ Checkout hanya dapat dilakukan jika Anda telah memasukkan item reservasi. Silakan kembali ke halaman reservasi.
0
Reservasi/Menu Anda
Keranjang Belanja Anda KosongKembali untuk Pilih Reservasi/Menu Anda
Pracimasana dan Pracimaloka adalah 2 area yang berbeda di dalam Pracima Tuin (Taman) Mangkunegaran

PRACIMASANA merupakan area Restoran Mangkunegaran yang menyajikan hidangan dan minuman khas kerajaan serta pengalaman bersantap ala kerajaan.
🚨 minimum payment Pracimasana Rp150.000/Orang (before tax+service charge)

PRACIMALOKA merupakan tempat untuk menikmati sajian teh atau kopi serta makanan ringan seperti kue dan pastry.
🚨 minimum payment Pracimaloka Rp100.000/Orang (before tax+service charge)

Keduanya masih berada di area Pracima Tuin (Taman) serta masih dapat untuk mengakses Taman setelah melakukan kunjungan ke Pracimasana maupun Pracimaloka.