Istana tak lagi harus tertutup dan eksklusif. Di abad ke-21, muncul konsep baru: “Istana Terbuka”—sebuah pendekatan yang membuka pintu warisan budaya kerajaan kepada publik secara elegan dan inklusif.
Mangkunegaran menjadi salah satu pelopor istana terbuka di Indonesia. Melalui revitalisasi bangunan dan pembaruan fungsi ruang, publik kini dapat merasakan atmosfer kraton tanpa mengorbankan kesakralannya. Ruang seni, perpustakaan, galeri, dan bahkan restoran kini dibuka untuk masyarakat luas.
Pracima Mangkunegaran adalah manifestasi konkret dari konsep ini. Melalui Pracimasana, pengunjung merasakan perjamuan ala bangsawan. Melalui Pracimaloka, mereka menikmati kesegaran teh dan pastry dalam nuansa tropikal klasik. Inilah wajah baru keraton—hidup, dinamis, dan menyambut semua.
Konsep ini juga membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih mengenal nilai luhur budaya Jawa. Acara diskusi, pameran seni, hingga workshop tematik menjadikan Mangkunegaran sebagai ruang edukatif dan inspiratif.
