Puasa Mutih adalah salah satu laku spiritual Jawa yang sudah dikenal sejak zaman para leluhur. Tradisi ini dilakukan dengan hanya mengonsumsi nasi putih dan air putih selama periode tertentu, sebagai cara untuk menyucikan diri dan mengasah ketahanan batin.
Di kalangan bangsawan Mangkunegaran, puasa Mutih sering dilakukan menjelang upacara besar atau momen penting dalam hidup. Bukan soal pantangan makanan, tapi tentang latihan disiplin, pengendalian diri, dan refleksi spiritual yang mendalam.
Dalam dunia modern, puasa Mutih mulai dipahami ulang. Ia menjadi bentuk detoksifikasi tubuh dan pikiran dari hiruk-pikuk dunia digital, stres, dan rutinitas berlebihan. Banyak yang mengadopsinya dalam versi ringan, sebagai waktu ‘puasa sosial media’, atau menyepi dengan makanan sederhana.
Pracimaloka memberikan ruang bagi pengunjung yang ingin mengalami sejenak suasana kontemplatif itu. Dengan menu ringan dan teh alami, serta atmosfer tenang, kamu bisa menciptakan momen Mutih-mu sendiri. Sementara Pracimasana tetap menawarkan pilihan makanan sehat bergizi yang bisa mendukung gaya hidup seimbang ala istana.