Pracimasana

Jl. RA Kartini, Kota Surakarta

081326159199

WhatsApp Customer Support

Buka Setiap Hari

Jam Buka: 10.00 - 22.00

Ragam Hias Kumudawati di Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran

Ragam Hias Kumudawati di Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran (Sumber: Mangkunegaran)

Pada masa pemerintahan K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII, penambahan dan penyempurnaan bangunan terjadi di Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran, termasuk memberi ragam hias Kumudawati. Ragam hias ini terletak di tengah langit-langit Pendhapa Ageng yang berukuran besar sehingga membuat keindahannya dapat langsung terlihat oleh pengunjung ketika memasuki pendapa. Ragam hias Kumudawati tidak ditemukan pada pendapa-pendapa yang lain dan hanya dijumpai di Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran.

Kumudawati berasal dari dua kata, yaitu ‘kumuda’ dan ‘wati’. Kumuda memiliki arti teratai putih dan wati berarti alam semesta, dunia, rasha, cahaya, atau sinar. Secara keseluruhan, Kumudawati berarti teratai putih yang bersinar. Ragam hias Kumudawati hakikatnya bersumber dari koleksi ragam hias Jawa-Kuna yang berbentuk miniatur-miniatur dan terlukis pada daluwang-gendhong.

Pada ragam hias Kumudawati terdapat motif nyala api atau modhang yang bagi orang Jawa merupakan lambang kesucian, serta 12 lambang zodiak. Selain itu, terdapat warna-warna simbolis yang menempati bagian tengah ragam hias ini, yaitu kuning sebagai penolak rasa mengantuk, biru penolak penyakit, hitam penolak rasa lapar, hijau penolak rasa angkara murka, putih penolak rasa birahi, orange penolak rasa takut, merah penolak rasa marah, dan ungu sebagai penolak pikiran jahat.

Inspirasi pembuatan ragam hias Kumudawati sudah muncul sejak tahun 1910, namun ide tersebut baru direalisasikan pada tahun 1937 atas inisiatif K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII. Rancangan dilakukan oleh arsitek Thomas Karstens dan penggambarannya oleh Liem Tho Hien beserta rekan-rekannya, salah satunya J.A. Atmowirjoso. Pembuatan ragam hias Kumudawati di Pendhapa Ageng Pura Mangkunegaran selesai pada tanggal 11 Februari 1941.

Melalui ragam hias kumudawati, K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII menegaskan bahwa meskipun mengenyam pendidikan tinggi dan hidup dalam dunia yang serba modern, namun beliau selalu menjunjung tinggi budaya Jawa. Dengan demikian, ragam hias Kumudawati berhubungan erat dengan pola pemikiran K.G.P.A.A. Mangkoenagoro VII yang berupaya menyetarakan antara budaya Eropa dan Jawa. Tujuannya untuk mendudukkan kembali budaya Jawa sebagai budaya adiluhung yang bersifat dinamis.

Bacaan Terkait Lainnya

Kemewahan Kuliner dalam Harmoni Tradisi

Rayakan kehangatan Hari Raya dengan pengalaman kuliner istimewa di Pracimasana Mangkunegaran. Niskala Citta Liburan Hari Raya menghadirkan perpaduan cita rasa autentik dan keanggunan jamuan kerajaan dalam satu set menu yang menggoda selera.

Nikmati hidangan khas yang terinspirasi dari dapur istana Mangkunegaran, mulai dari Pitik Gocek yang kaya rempah, Sop Krim Jagung yang lembut dan menghangatkan, hingga Jangkepan Kambing Panggang atau Jangkepan Iga Panggang, sajian utama yang melambangkan kelengkapan dan kemewahan tradisi. Sebagai penutup, manjakan diri dengan Apple Tart yang lembut serta segarnya Es Krakisan Sereh, minuman favorit para bangsawan Mangkunegaran.

📅 Periode: 1 – 30 April 2025

Reservasi Sangat Terbatas!
Untuk menjaga eksklusivitas pengalaman bersantap Anda, reservasi set menu ini hanya tersedia di hari yang sama dengan jadwal kedatangan Anda ke Pracimasana. Pastikan Anda mengamankan tempat lebih awal agar tidak kehabisan kesempatan menikmati jamuan spesial ini.

0
  • ⚠️ Checkout hanya dapat dilakukan jika Anda telah memasukkan item reservasi. Silakan kembali ke halaman reservasi.
0
Reservasi/Menu Anda
Keranjang Belanja Anda KosongKembali untuk Pilih Reservasi/Menu Anda
Pracimasana dan Pracimaloka adalah 2 area yang berbeda di dalam Pracima Tuin (Taman) Mangkunegaran

PRACIMASANA merupakan area Restoran Mangkunegaran yang menyajikan hidangan dan minuman khas kerajaan serta pengalaman bersantap ala kerajaan.
🚨 minimum payment Pracimasana Rp150.000/Orang (before tax+service charge)

PRACIMALOKA merupakan tempat untuk menikmati sajian teh atau kopi serta makanan ringan seperti kue dan pastry.
🚨 minimum payment Pracimaloka Rp100.000/Orang (before tax+service charge)

Keduanya masih berada di area Pracima Tuin (Taman) serta masih dapat untuk mengakses Taman setelah melakukan kunjungan ke Pracimasana maupun Pracimaloka.