Tape Ijo Cremeux merupakan salah satu sajian penutup yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menggambarkan reinterpretasi kuliner klasik Mangkunegaran dalam balutan modernitas. Tape ijo, sebagai bahan dasar utama, telah lama dikenal sebagai bagian dari kudapan tradisional masyarakat Jawa, khususnya di lingkungan keraton Mangkunegaran. Di tangan para juru masak Pracimasana, bahan ini diolah menjadi sajian penutup yang lembut, ringan, namun tetap kaya akan rasa dan sejarah.
Menelusuri Akar Rasa Tape Ijo
Tape ijo adalah hasil fermentasi ketan hijau yang menghasilkan rasa manis dengan sedikit asam khas. Proses fermentasi ini bukan sekadar teknik pengolahan, tetapi juga warisan dari kearifan lokal dalam memanfaatkan mikroorganisme alami untuk meningkatkan cita rasa dan nilai gizi. Di lingkungan Mangkunegaran, tape ijo kerap dihidangkan dalam momen-momen khusus, menjadi lambang keramahan sekaligus simbol dari proses pendewasaan dan kesabaran.
Di tangan tim kuliner Pracimasana, tape ijo ini diolah menjadi cremeux—tekstur krim lembut khas dapur Prancis yang dibuat dari bahan dasar kuning telur, krim, dan coklat putih. Penggunaan teknik kuliner Barat ini bukan tanpa alasan. Tujuannya adalah untuk menyatukan rasa khas tradisional dengan pengalaman tekstur modern yang lembut dan meleleh di mulut, menjadikan Tape Ijo Cremeux sebagai jembatan rasa antar generasi dan budaya.
Hidangan Favorit Mangkoenagoro X
Tape Ijo Cremeux bukan sekadar hidangan eksperimental. Sajian ini diketahui sebagai salah satu hidangan penutup favorit dari K.G.P.A.A. Mangkoenagoro X, pemimpin Mangkunegaran saat ini yang dikenal akan ketertarikannya dalam menjaga dan mengembangkan khazanah budaya leluhur melalui pendekatan kontemporer. Kecintaan beliau terhadap sajian ini bukan hanya karena rasa, tetapi juga karena nilai simbolik yang terkandung di dalamnya: memadukan masa lalu dan masa kini dalam satu suapan.
Hidangan ini disajikan secara elegan, dilengkapi dengan granola bertekstur renyah dan coklat putih almond yang memberi sensasi creamy dan sedikit gurih di setiap gigitan. Paduan rasa manis, asam, dan gurih ini menjadikan Tape Ijo Cremeux sebagai penutup yang sempurna untuk sebuah perjalanan kuliner.
Filosofi Rasa dan Tekstur
Jika ditelisik lebih dalam, Tape Ijo Cremeux bukan sekadar dessert—ia merupakan perwujudan filosofi Jawa tentang keseimbangan. Rasa manis dari tape, lembutnya cremeux, renyahnya granola, dan gurih coklat almond mewakili unsur-unsur rasa yang berpadu harmonis, sebagaimana prinsip hidup orang Jawa yang selalu mengedepankan keharmonisan antara unsur alam dan manusia.
Dengan sajian ini, Pracimasana tidak hanya memperkenalkan resep, tetapi juga menyampaikan narasi. Setiap elemen dalam hidangan dirancang untuk mengajak pengunjung merenungkan kembali akar rasa yang mungkin telah lama terlupakan.
Tape Ijo dalam Pusaran Gastronomi Kontemporer
Kehadiran Tape Ijo Cremeux menjadi bukti bahwa bahan lokal Indonesia memiliki potensi untuk diangkat ke panggung kuliner modern. Di tengah maraknya dessert bergaya Barat, keberanian Pracimasana untuk mengangkat tape ijo ke level gourmet menunjukkan komitmen kuat terhadap pelestarian budaya melalui inovasi kuliner.
Hal ini juga memperkuat posisi Pracimasana sebagai pelopor dalam menghadirkan pengalaman gastronomi Jawa yang tidak hanya autentik, tetapi juga relevan dengan selera global masa kini. Setiap sajian bukan sekadar memanjakan lidah, tetapi juga mengajak pengunjung melakukan perjalanan rasa yang kaya akan makna.
Penutup: Menyatu dalam Rasa dan Makna
Tape Ijo Cremeux bukan hanya penutup dalam struktur menu, tapi juga penutup dari sebuah perjalanan budaya yang dibalut dalam rasa. Di Pracimasana, setiap sajian diciptakan bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk dikenang—sebagai bagian dari pengalaman menyeluruh yang menyentuh rasa, ingatan, dan jiwa.
Jika Anda tengah mencari tempat untuk meresapi warisan budaya lewat rasa, maka Pracimasana adalah jawabannya. Sementara itu, Pracimaloka siap menyambut Anda dalam suasana yang tenang dan penuh perenungan, tempat ideal untuk menyempurnakan momen dengan teh pilihan dan kudapan elegan.
Mari datang dan alami sendiri bagaimana warisan Mangkunegaran hidup kembali dalam setiap piring di hadapan Anda.
