Budaya Jawa sangat menjunjung tinggi tata krama, termasuk dalam hal makan dan menjamu. Di lingkungan keraton, jamuan bukan hanya ajang menyantap hidangan, tetapi perwujudan nilai hormat, keselarasan, dan kehalusan laku.
Etiket dimulai sejak tamu datang. Salam, cara duduk, hingga cara memanggil pelayan semuanya memiliki aturan tersendiri. Piring disusun rapi, makanan dihidangkan dari yang ringan ke berat, dan minuman selalu disiapkan lebih dulu sebagai simbol penyambutan.
Makan dalam budaya Jawa juga mengajarkan kesadaran. Mengambil secukupnya, mengunyah dengan pelan, dan mengakhiri dengan doa adalah bagian dari nilai yang ditanamkan sejak dulu. Bahkan cara memegang sendok, menyuap, dan menata sisa makanan memiliki aturan etikanya.
Pracimasana menghadirkan nuansa etiket ini dalam jamuan modern. Staf dilatih untuk menyambut dan melayani tamu dengan penuh rasa hormat dan kelembutan. Suasana ruang makan didesain dengan prinsip harmoni dan keteraturan, mencerminkan tata nilai budaya Jawa.
Mengunjungi Pracimasana bukan hanya pengalaman kuliner, tapi juga pengalaman etika dan filosofi. Di sinilah kamu bisa belajar dan merasakan sendiri keanggunan jamuan istana dalam versi kontemporer.