Kuliner Mangkunegaran sejak dahulu dikenal anggun dan penuh tata nilai. Dalam jamuan istana, makanan bukan hanya soal rasa, tapi juga cara penyajian, simbolik bahan, hingga tata cara menyantapnya. Dari sinilah budaya gastronomi Jawa berkembang dengan ciri khas tersendiri.
Menu klasik seperti brongkos, garang asem, gudeg Mangkunegaran, dan sate kere dulunya disajikan dengan paduan warna, aroma, dan tekstur yang mencerminkan keseimbangan. Bahan-bahan lokal dipilih dengan cermat. Bahkan urutan menyantap pun mengikuti nilai-nilai spiritual: dari yang lembut ke yang kuat, dari manis ke gurih.
Namun zaman berubah. Kini kuliner istana itu diinterpretasi ulang dengan teknik modern. Di Pracimasana, kamu bisa menikmati sajian khas kerajaan dengan plating kontemporer, menjaga esensi tradisi namun disajikan secara berkelas dan estetis.
Sebagai contoh, beberapa hidangan dalam menu Pracimasana yang dahulu disajikan dalam nampan besar kini dipresentasikan dalam porsi personal elegan, dengan resep tradisi khas Pura Mangkunegaran yang otentik dan garnish lokal. Hidangan-hidangan lainnya yang dulunya sebagai sajian penutup kini disajikan dalam gelas kaca artistik, menghadirkan pengalaman visual dan rasa yang memikat.
Melalui pendekatan ini, Pracimasana tak hanya menghidangkan makanan, tetapi menghidupkan kembali rasa Jawa dalam kemasan fine dining yang elegan dan tak terlupakan.