Bulan Sura dalam tradisi Jawa dikenal sebagai bulan penuh keheningan, perenungan, dan laku spiritual. Di tengah kesibukan zaman modern, nilai-nilai ini sering terlupakan. Namun, Pracimasana Mangkunegaran kembali menghidupkannya dalam bentuk paling nyata dan menggugah—melalui sajian istimewa bertajuk Jiwamatra Mahening.
Hadir hanya dalam periode 15 Juni – 27 Juli 2025, set menu ini merupakan interpretasi modern atas makna Sura dalam laku hidup Jawa. Bukan sekadar makanan, namun sebuah pengalaman menyantap ketenteraman jiwa.
Makna di Balik Nama: Jiwamatra Mahening
Dalam bahasa Jawa, “jiwa” berarti ruh atau esensi terdalam manusia, dan “mahening” berarti bening, tenang, atau jernih. Maka “Jiwamatra Mahening” bisa dimaknai sebagai perjalanan batin menuju kejernihan, melalui medium rasa dan keindahan kuliner.
Set menu ini hanya tersedia di sesi makan malam Sesi 5 (18.00 WIB) dan Sesi 6 (20.00 WIB), di mana suasana Pracimasana menjadi lebih syahdu dan intim. Momen ini dipilih dengan penuh pertimbangan agar seluruh indra—rasa, pendengaran, penglihatan, dan batin—dapat selaras dalam ketenangan malam Bulan Sura.
Isi Sajian: Filosofi dalam 3 Hidangan dan 1 Minuman
Dengan harga Rp287.500 Nett per Pax, tamu akan menikmati 3 course tasting menu lengkap dengan 1 pairing drink eksklusif. Setiap unsur menu disusun dalam urutan waktu dan kesadaran hidup: masa lalu (atita), masa kini (atiki), dan masa depan (anagata).





🥢 1. Lentera Tahu Pracimasana (Atita)
Sebagai pembuka, disajikan bulatan nasi yang terinspirasi dari sekul golong, lambang manunggaling rasa—persatuan rasa dan kesadaran. Hidangan ini ditemani tahu lembut, saus tape singkong manis-asam, serta akar alang-alang yang mengingatkan akan keteguhan dan akar kehidupan masa lalu. Ini adalah refleksi akan perjalanan yang telah kita tempuh dan nilai-nilai yang perlu dibawa terus.
🍗 2. Ayam Gulung Beras Merah Aromatik (Atiki)
Sebagai hidangan utama, ayam gulung diisi dengan beras merah, simbol kekuatan dan keteguhan hidup. Terinspirasi dari sekul abang, warna merah yang merepresentasikan semangat dan keberanian. Disajikan bersama saus kuning dan acar cabai sebagai elemen kontras rasa, hidangan ini mencerminkan nilai atiki—yakni kehadiran kita dalam kesadaran penuh dan keteguhan langkah di masa kini.
🍰 3. Lempu Biru Mangga Langit (Anagata)
Sebagai hidangan penutup, ketan biru lembut dipadukan dengan manisan mangga tropis yang manis. Warna biru melambangkan kejernihan batin, sedangkan mangga menghadirkan semangat masa depan yang cerah. Anagata dalam falsafah Mangkunegaran berarti harapan, perencanaan, dan kewaspadaan. Hidangan ini mengajak tamu merenungi masa depan dengan niat yang jernih dan langkah yang penuh makna.
🫖 4. Lelabuhan Arum (Pairing Drink)
Minuman herbal ini menjadi penyempurna dari keseluruhan pengalaman. Diracik dari rebusan temulawak, rosemary, dan lemon—disatukan dengan sari apel hijau. Aroma dan rasanya membawa keseimbangan antara hangat dan segar. Terinspirasi dari filosofi akar, batang, dan buah—minuman ini menyimbolkan kesinambungan hidup dari masa lalu, kini, dan yang akan datang.
Syarat Reservasi & Ketentuan Tasting Menu
- Set Menu Jiwamatra Mahening hanya bisa dipesan dalam satu meja penuh (tidak bisa digabung dengan menu ala carte).
- Tersedia khusus untuk sesi malam (Sesi 5 & 6) untuk menjamin suasana yang lebih mendukung.
- Pemesanan wajib dilakukan minimal H-1 melalui kanal reservasi resmi Pracima Mangkunegaran.
Mengapa Kamu Perlu Mencoba Jiwamatra Mahening?
Set menu ini bukan hanya menyajikan makanan—tetapi menghadirkan pengalaman spiritual dan estetika yang selaras dengan filosofi Jawa. Di tengah dunia yang bising, Jiwamatra Mahening adalah ajakan untuk diam sejenak, mendengar batin sendiri, dan menyatu dengan keheningan.
Hidangan ini menjadi bentuk kontemplasi yang bisa dinikmati dengan indra dan rasa, hanya di ruang yang mampu menjaga ketenangan: Pracimasana.
📌 Info dan Reservasi
Cek detail menu di sini:
🔗 pracimabogasana.co.id/pracima/jiwamatra-mahening
📅 Periode ketersediaan: 15 Juni – 27 Juli 2025
💰 Harga: Rp287.500 Nett / Pax (3 course + 1 drink)
🕕 Sesi khusus: Sesi 5 & Sesi 6 (18.00 & 20.00 WIB)
Jika Anda siap menghadirkan kembali makna dalam santapan, Jiwamatra Mahening menanti Anda di Pracimasana. Karena keheningan bukan pelarian, tapi panggilan untuk kembali pada diri.